Klinik Pratama
Universitas Diponegoro menambah layanan baru yaitu Diponegoro Wound
Care atau pusat rawat luka. Jasa pelayanan perawatan luka untuk
masyarakat ini resmi beroperasi mulai Senin 13 Juli 2020. Acara peresmian Diponegoro
Wound Care ditandai dengan penarikan tirai papan nama serta pemotongan
tumpeng.
Diponegoro Wound Care merupakan
inisiatif dari tim peneliti Universitas Diponegoro antara lain Ns. Niken
Safitri Dyan Kusumaningrum, M.Si.Med dari Departemen Ilmu Keperawatan (FK Undip), dr. Akhmad
Ismail, M.Si.Med dari Departemen Kedokteran
(FK Undip), dan Andriyan Budi Presetyo, SE.,M.Si dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Dana
pendirian pusat rawat luka ini berasal dari hibah pengabdian masyarakat dalam
bentuk Program Pengembangan Usaha Produk Intelektual Kampus (PPUPIK) dari
Kemenristek / BRIN. Ide pendirian pusat rawat luka terinspirasi dari
terungkapnya data yang menunjukkan bahwa luka setiap tahun berkembang.
“Kami melihat dari data
ternyata luka itu setiap tahun semakin berkembang. Dari luka yang paling
sederhana, luka kecelakaan, bekas operasi sampai luka yang paling parah, berkembang
dan terus berkembang seiring dengan berkembangnya usia manusia atau tingkat
harapan hidup, sehingga banyak orang yang semakin mengalami luka. Akhirnya kita
punya inisiatif kenapa kita tidak bikin pusat perawatan luka. Sehingga ketika
ada sesuatu yang harus kita tangani, kita bisa”, papar Ns. Niken Safitri Dyan
K, M.Si.Med
Jenis perawatan luka
yang dilayani Diponegoro Wound Care mulai dari luka ringan,
luka akut hingga luka kronik. Luka ringan seperti lecet. Luka akut seperti luka
insisi (luka yang disebabkan oleh alat berujung tajam), luka bakar, luka
setelah operasi hingga luka trauma. Sedang luka kronik diantaranya luka
diabetes, luka kanker, dan pressure injury (cedera pada kulit
yang dapat melukai jaringan dibawahnya).
Keunggulan lain dari Diponegoro
Wound Care yaitu melayani jasa perawatan luka dengan konsep perawatan
luka modern yang dilengkapi dengan prosedur terstandar. Mulai dari pelayanan
konsultasi medis gratis, hingga ruang perawatan yang nyaman, dilengkapi dengan
kursi mekanik. Desain kursi ini dirancang sendiri oleh tim peneliti. Kursi ini
dapat digerakkan naik dan turun untuk menyesuaikan ketinggian yang diperlukan,
serta dapat berputar. Sandaran kursi dapat ditegakkan atau direbahkan. Demikian
pula sandaran tangan dapat direbahkan. Kursi untuk pasien luka ini memang
dirancang demikian untuk memudahkan melakukan perawatan luka pasien.
“Harapan kami kedepan,
Diponegoro Wound Care menjadi salah satu embrio untuk center for healing di
Universitas Diponegoro. Saat ini baru sebatas pelayanan luka, namun nantinya
akan dikembangkan pula untuk kegiatan riset, pendidikan dan pengajaran. Menjadi
satu center for healing”, jelas Niken Safitri Dyan K, M.Si.Med.
Untuk memfasilitasi
kemudahan pasien mendapatkan pelayanan, kedepan tindakan perawatan luka juga
dapat dilakukan di rumah pasien dengan mengusung konsep Home Care – Home Visit.
Namun untuk saat ini dengan mempertimbangkan pandemi covid-19, Diponegoro Wound
Care – Klinik Pratama di jalan Professor Soedarto SH, masih terbatas melayani
pasien yang datang ke klinik pada hari pelayanan Senin sampai dengan Jumat,
mulai jam 8 pagi hingga 7 malam.
Komentar
Posting Komentar