Langsung ke konten utama

Mendukung Go Green 3 Mahasiswi Departemen Kimia FMIPA Universitas Diponegoro Menggunakan Edible Film Berbahan Limbah Tulang Ayam Untuk Mengurangi Limbah Plastik


    Tiga mahasiswi Departemen Kimia FMIPA Universitas Diponegoro (Undip) mengolah limbah tulang ayam yang banyak ditemukan di kawasan sekitar kampus. Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Undip ini terdiri dari Pipit Riyanti, Setiya Rahayu, dan Kharisma Madda Ellyana dibawah bimbingan dosen kimia Undip Nor Basid Adiwibawa Prasetya MSi PhD berhasil melakukan iniovasi membuat pengemas jamu tradisional dari edible film. Penelitian yang dilakukan tiga mahasiswi ini diikutkan dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diselenggarakan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).

                                               

Berawal dari daerah sekitar kampus yang banyak sekali tempat makan menyediakan menu ayam, terutama ayam geprek. Maka dari itu mereka mempunyai ide untuk memanfaatkan limbah tulang ayamnya karena mengandung kolagen yang bisa kita manfaatkan untuk memperbaiki sifat edible film-nya. Kolagen dari tulang ayam ini kemudian dikolaborasikan dengan antioksidan yang didapat dari penggunaan biji sorgum. Campuran bahan alami ini dapat menghasilkan edible film yang kuat, tetapi elastis dan baik untuk melindungi bahan makanan yang dibungkusnya. Karena sifatnya yang edible, plastik kemasan dari tulang ayam ini bisa dikonsumsi bersama produk yang dibungkusnya.

Dosen Pembimbing Penelitian Program Kreativitas Mahasiswa  dari Departemen Kimia FSM Universitas Diponegoro, Nor Basid Adiwibawa Prasetya MSi PhD menyebutkan, produk temuan mahasiswanya ini sudah diujicobakan untuk membungkus jamu tradisional. “Edible film ini mudah larut dalam air pada berbagai suhu sehingga pembungkus jamu tersebut tidak perlu disobek. Jamu sekaligus pembungkusnya tinggal dicelupkan bersama dalam air, diaduk, dan larut semuanya, sehingga tidak menghasilkan limbah pembungkus.



Sources: https://www.undip.ac.id/post/11726/mahasiswa-undip-ubah-limbah-tulang-ayam-sebagai-pengemas-jamu-tradisional-yang-dapat-dimakan.html


Find Me:




Find me on LinkedIn Instagram Facebook Twitter Youtube Channel


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tes TOEFL di Service English Unit SEU UNDIP

Demi prepare wisuda yang secepatnya akan saya lalui (InsyaAllah, Amin!) saya mulai mempersiapkan persyaratan yang harus saya penuhi. Salah satunya harus memegang sertifikat TOEFL. Di Universitas Diponegoro atau UNDIP wajib hukumnya! Tentang tes TOEFL Untuk jenjang magister di UNDIP skor minimal 500. Skor ini termasuk biasa saja. Mengingat Undip masuk top 5 PTN di Indonesia. Mengutip dari wikipedia  skor penilaian TOEFL minimum 310 dan maksimum 677 untuk model Paper Based Test. Oh iya, masa berlaku sertifikatnya setahu saya satu (1) s/d dua (2) tahun setelah diterbitkan. Setelah lewat tahun tersebut harus melaksanakan tes ulang. Sertifikat yang diterima saat wisuda HANYA boleh dari SEU Undip . Apa itu SEU Undip? Service English Unit ini suatu lembaga yang berada di Fakultas Ilmu Budaya Undip. Lembaga ini menyediakan fasilitas Tes TOEFL beserta kursusnya. Mahasiswa bisa memilih   tes-nya saja ataupun mengikuti kursusnya terlebih dahulu. Cara Mendaftarkan diri untuk Tes...

Students Go International UNDIP

  Bantuan Pendanaan Kegiatan Internasionalisasi Mahasiswa Program World Class University Universitas Diponegoro Mahasiswa menjadi komponen utama dalam penyelenggaraan perguruan tinggi. Aktifitas dan prestasi mahasiswa menjadi tolok ukur capaian prestasi sebuah perguruan tinggi. Sampai saat ini, UNDIP telah melakukan kegiatan internasional baik sebagai penyelenggara maupun sebagai peserta di dalam dan luar negeri. Bahkan kegiatan pameran pun telah dilakukan UNDIP di luar negeri. Meskipun demikian, dampak dari kegiatan yang telah dilaksanakan dan diikuti ini, belum mampu mendongkrak level UNDIP agar lebih dikenal pada level internasional. Saat ini posisi UNDIP masih tertinggal dari universitas lain di Indonesia. Hal ini disebabkan karena frekuensi yang masih kurang. Di lain pihak, mahasiswa UNDIP memiliki potensi dan kapabilitas untuk melakukan kegiatan internasional atau menjadi delegasi dalam kegiatan internasional di luar negeri. Terbatasnya dukungan dana institusi mungkin...

Robot Jabat Tangan Rektor Usai Terima Ijazah di Wisuda ke-159 Undip

  Robot-robot wisudawan berjabat tangan dengan Rektor Undip, Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M.H, seusai menerima menerima ijazah pada Wisuda ke-159  Universitas Diponegoro (Undip)  yang dilakukan secara virtual dan berpusat di Gedung Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang, Senin (27/7/2020). Rektor Undip terlihat antusias menjabat “wisudawan”, meski dalam pidatonya menyatakan hal itu dilakukan karena kondisi pandemi COVID-19. Rektor mengatakan, dalam menghadapi ketidakpastian kita wajib memahami segala perubahan. Pernyataan Prof. Yos, dipertegas melalui pantun yang menjadi penutup laporan Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Undip, Prof. Budi Setiyono Budi Setiyono S.Sos., M.PolAdmin., P.hD. Warek 1 Undip menyitir kondisi sekarang dalam empat bait pantunnya yang berbunyi  “Buah duku dikira mangga… Mobil Daihatsu dikira Toyota… Hati terharu melihat kalian diwisuda… Sayang tak bisa bertemu gara-gara corona…” Usai menjabat rektor, “wisudawan” bergeser...