Kantor Pemeringkatan
Universitas Diponegoro (Undip) menggelar Webinar SDGs seri ke-5 dengan
mengusung tema “Sistem Pembelajaran Daring yang Berkualitas di Era New Normal”.
Diskusi ini penting karena formulasi pembelajaran daring bisa mempengaruhi
kualitas pembelajaran. Untuk itulah, webinar digelar agar didapat formulasi
bagaimana melaksanakan perkuliahan secara daring namun tetap berkualitas.
Rektor Undip, Prof Dr
Yos Johan Utama SH MH memastikan bahwa perkuliahan secara daring akan
dilaksanakan sampai akhir tahun 2020 ini. Karena itu, maka diinisiasi untuk
mencari formula perkuliahan secara daring namun kualitas pembelajaran tetap
terjaga. “Kita akan bahas dengan pihak yang berkompeten dan berpengalaman,”
kata Prof Yos, Jumat (26/6/2020).
Isu perkuliahan dan
pembelajaran secara daring sudah muncul dan dilaksanakan sejak wabah Covid-19
menerjang. Namun sampai kini belum ada pembicaraan yang spesifik tentang kaitan
antara penerapan pembelajaran daring dengan kualitasnya, padahal itu merupakan
hal penting yang perlu diketahui oleh masyarakat.
Dalam upaya mencari
formulasi kuliah daring yang berkualitas, Undip menggelar webinar yang
menampilkan Plt Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Prof Ir Nizam MSc, DIC, PhD; Menristek Dikti Periode 2014-2019 yang sekarang
menjadi Staf Khusus Wapres, Prof Mohammad Nasir PhD Akt; Rektur Universitas Terbuka
(UT), Prof Ojat Darojat MBus, PhD; Associate Profesor dari Swinburne University
of Technology Australia, Dina Wahyuni GCLTHE, MBusAcc, PhD; serta Rektor Undip
Prof Yos Johan Utama SH MH. Diskusi akan dimoderatori oleh Warek 1 Undip, Prof
Prof Budi Setiyono SSos, MPol.Admin, PhD.
Melihat komposisi para
pembicara serta moderator diskusi, bisa diharapkan bahwa relasi antara
perkuliahan daring dengan kualitas akademik bisa dibahas secara pas, sehingga
bisa diperoleh formulasi yang memadai dan bisa membantu penyelenggara
pendidikan tinggi dalam mengatur perkuliahan daring. Dirjen Dikti jelas
merupakan narasumber yang tahu persis apa yang harus dilakukan lembaga
pendidikan tinggi dalam perannya sebagai pengawas dan regulator; sedangkan Prof
Nasir dikenal sebagai sosok yang mampu melakukan reformasi pendidikan tinggi di
Indonesia sehingga bisa masuk dalam jajaran pendidikan tinggi di dunia.
Keberadaan Rektor
Universitas Terbuka juga menarik karena lembaga pendidikan tinggi inilah yang
sejak awal sampai sekarang melaksanakan perkuliahan secara daring melalui
berbagai model platform yang ada. Kehadiran Associate Profesor dari Swinburne
University of Technology Australia, Dina Wahyuni, akan melengkapi persepektif
diskusi melalui sharing pengalaman penyelenggaraan kuliah daring di Australia.
Sebagai moderator, Warek 1 Undip yang membidangi Akademik dan Kemahasiswaan
dipastikan membuat lalu lintas diskusi bisa fokus kepada substansi utama.
Rektor Undip beberapa
waktu sebelumhya juga sudah menegaskan bahwa sampai akhir 2020 lembaga
pendidikan tinggi yang berada di Tembalang Kota Semarang ini akan menerapkan
sistem perkuliahan secara daring. Karena itu, untuk menjaga agar kualitas
pendidikan terjaga, Undip perlu menginisiasi formulasi yang relevan sebagai
panduan.
Seperti pemerintah
membuat keputusan tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran dan perkuliahan
pada Tahun Ajaran dan Tahun Akademik Baru 2020-2021 selama masa pandemi
coronavirus disease (Covid-19). Panduan yang disusun dari hasil kerja sama dan
sinergi antarkementerian ini bertujuan mempersiapkan satuan pendidikan saat
menjalani masa kebiasaan baru.
Keputusan itu disusun
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersama Gugus Tugas
Percepatan Penanganan Covid-19, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan (Kemenko PMK), Kementerian Agama (Kemenag), Kementerian Kesehatan
(Kemenkes), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Komisi X DPR.
Dalam SKB 4 menteri itu
diketahui bahwa pada Juli 2020 sekolah akan memulai kegiatan pendidikannya.
Mendikbud Nadiem Anwar Makarim mengatakan, prinsip dikeluarkannya kebijakan
pendidikan di masa pandemi Covid-19 adalah untuk memprioritaskan kesehatan dan
keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan
masyarakat.
Tahun ajaran baru bagi
pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan dasar, dan pendidikan menengah
pada 2020/2021 rencananya dimulai Juli 2020 tetapi dengan protokol yang ketat.
Bahkan untuk daerah berstatus zona kuning, oranye, dan merah, dilarang
melakukan pembelajaran tatap muka.
Dari data yang
diterima, hingga Senin (15/6), ada 94% peserta didik yang berada di zona
kuning, oranye, dan merah; dan itu berarti meliputi 429 kabupaten atau kota
yang ada, sehingga mereka harus tetap belajar dari rumah. Adapun peserta didik
yang saat ini berada di zona hijau hanya berkisar 6%.
Webinar “Sistem
Pembelajaran Daring yang Berkualitas di Era New Normal” akan diselenggarakan
pada Senin, 29 Juni 2020 pukul 10.00 –12. 30 WIB dan ditayangkan secara live
via Zoom dan Youtube. Untuk mengikuti acara ini, peserta dapat mengisi form
pendaftaran melalui link https://bit.ly/PendaftaranSeri5 lalu link untuk join
Zoom meeting dan Youtube akan dikirimkan melalui email. E-certificate tersedia
bagi peserta Webinar SDGs seri ke-5.
Komentar
Posting Komentar