Langsung ke konten utama

Wisuda ke-158 Universitas Diponegoro Dilaksanakan Secara Online Dihadiri 1.548 Wisudawan

Undip Wisuda 1.500 Mahasiswa dari Jarak Jauh

Pada Upacara Wisuda ke-158 Universitas Diponegoro (Undip) yang dilakukan secara daring. Guna mencegah penularan Covid-19, Universitas Diponegoro (Undip) Semarang mewisuda sekitar 1.500 lulusannya dari jarak jauh secara bertahap mulai dari Selasa (16/6/2020) hingga Kamis (18/6/2020). Sementara, Rektor Undip Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M.H. bersama senat universitas hadir di Gedung Prof. Sudharto di kompleks kampus Undip Semarang.

Pada acara Wisuda ke-158 Undip tahap pertama Selasa (16/6/2020) pagi, ada 237 mahasiswa S1, S2, dan S3 yang mengikuti acara wisuda secara virtual. Para wisudawan mengikuti acara wisuda dari rumah masing-masing melalui aplikasi pertemuan virtual. Wakil Rektor 1 Undip Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof Budi Setiyono M Pol Adm PhD, melaporkan, dari 1.548 wisudawan itu berasal dari program doktor 38 orang, magister 272 orang, spesialis 55 orang, profesi 191 orang, sarjana 928 orang dan diploma 64 orang. “Dengan tambahan wisuda ke-158 ini, terhitung sejak Undip bediri sudah meluluskan 220.275 orang melalui berbagai jenjang dan program studi yang ada,” tutur Budi Setiyono.

 Dia juga melaporkan rerata nilai akademik dan masa studi yang ditempuh para wisudawan kali ini. Rata-rata nilai akademik program doktor 3,7 dengan masa studi 4,7 tahun; untuk magister IPK rata-rata 3,75 dan masa studi 1,8 tahun; program spesialis IPK rata-rata 3,57 dan masa studi 4,1 tahun; program profesi rata-rata IPK-nya 3,72 dan masa studi rata-rata 1,8 tahun, program sarjana rata-rata IPK-nya 3,48 dan masa studinya 3,8 tahun dan untuk IPK program diploma rata-rata 3,19 dengan masa studi 3,2 tahun. “Yang menggembirakan, dari jumlah wisudawan kali ini, 49,4% mencapai predikat cumlaude,” tukasnya.

Tampak ratusan kursi kosong berjajar. Sedangkan dalam layar terlihat sejumlah mahasiswa yang siap diwisuda dari rumah. Kepada para wisudawan, rektor berpesan agar mereka tidak cepat puas dengan capaian saat ini. Dia juga meminta para wisudawan menyiapkan diri mengantisipasi berbagai macam perubahan.

Rektor Undip Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M.H. membeberkan empat tips sukses menghadapi perubahan yang terjadi begitu cepat dan sering tidak bisa diperkirakan sebelumnya. Keempat tips sukes tersebut merupakan jawaban atas kondisi dunia yang kini tengah dilanda gejala VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguous). Rektor Undip menyebutkan gejala VUCA meliputi Volatility atau volatilitas yang ditandai dengan besarnya jarak antara gejolak naik dan turun yang berlangsung sangat cepat, kemudian Uncertainty atau ketidakpastian, Complexity atau kerumitan serta Ambiguous atau kondisi dwi makna. “VUCA harus kita hadapi dengan strategi yang pas,” kata Yos Johan Utama saat memberi pesan kepada para wisudawan.

Sedangkan strategi memahami keadaan yang terjadi dengan lebih baik diperlukan untuk menghadapi ketidakpastian (uncertainty) yang ada. Hanya dengan memahami, mengerti dan mengetahui lebih lengkap dan lebih dalam kondisi yang tidak pasti bisa diketahui jawabannya. Adapun kondisi yang rumit atau kompleks harus dihadapi dengan membangun jaringan dengan maksimal. Penyelesaian kerumitan akan terjadi setara dengan kualitas dan kuantitas jaringan yang kita miliki. Sementara ambiguitas atau maknaganda dari keadaan yang ada bisa dihadapi dengan kelincahan kita dalam bergerak dalam semua sektor.

Pesan itu disampaikan untuk mengingat Undip saat ini sudah masuk dalam lima besar nasional universitas dengan lulusan kerja terbaik versi QS World. Bersama dengan ITB, Binus, ITS dan UGM yang semuanya berada di posisi antara 301-500 besar, dimana nama Undip tercatat di dalamnya pada urutan ketiga nasional. Rektor yakin para alumni Undip bisa menghadapi keadaan karena berkarakter pejuang dan pemenang. Keberhasilan lainnya yang dicapai Undip adalah menjadi universitas terfavorit kedua dalam SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) tahun 2020 dimana jumlah pendaftarnya mencapai 29.932 calon mahasiswa. Ketua Senat Akademik Undip, Prof Dr Ir Sunarso MS, menyatakan wisuda secara daring kali ini merupakan pertama kali dilakukan Undip sejak universitas ini berdiri tahun 1956.

Sources: 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tes TOEFL di Service English Unit SEU UNDIP

Demi prepare wisuda yang secepatnya akan saya lalui (InsyaAllah, Amin!) saya mulai mempersiapkan persyaratan yang harus saya penuhi. Salah satunya harus memegang sertifikat TOEFL. Di Universitas Diponegoro atau UNDIP wajib hukumnya! Tentang tes TOEFL Untuk jenjang magister di UNDIP skor minimal 500. Skor ini termasuk biasa saja. Mengingat Undip masuk top 5 PTN di Indonesia. Mengutip dari wikipedia  skor penilaian TOEFL minimum 310 dan maksimum 677 untuk model Paper Based Test. Oh iya, masa berlaku sertifikatnya setahu saya satu (1) s/d dua (2) tahun setelah diterbitkan. Setelah lewat tahun tersebut harus melaksanakan tes ulang. Sertifikat yang diterima saat wisuda HANYA boleh dari SEU Undip . Apa itu SEU Undip? Service English Unit ini suatu lembaga yang berada di Fakultas Ilmu Budaya Undip. Lembaga ini menyediakan fasilitas Tes TOEFL beserta kursusnya. Mahasiswa bisa memilih   tes-nya saja ataupun mengikuti kursusnya terlebih dahulu. Cara Mendaftarkan diri untuk Tes...

Asap Cair Tempurung Kelapa Jadi Inovasi Penutup Luka

Tiga mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Semarang mengembangkan penutup luka artifisial berbentuk hidrogel dari asap cair dan sawi triwis. Pemilihan hidrogel dipilih sebagai  penutup luka primer karena bersifat transparan, lembut, fleksibel dan tidak mengiritasi luka dengan penggunaan global tertinggi mencapai 43% dibanding penutup luka jenis lainnya. Ketiga mahasiswa Undip tersebut adalah Andi Alif Sutadi Saputra (S1-Kedokteran Gigi FK 2016), Eti Kusuma Ramadhani (S1-Kimia FSM 2015), dan Turmala Dewi (S1-Ilmu Gizi FK 2015) yang bergabung dalam tim PKM Penelitian Eksakta dibawah bimbingan Dosen Kedokteran Gigi FK Undip drg Gunawan Wibisono MSi Med. Penutup luka ini tidak reaktif dengan jaringan kulit yang dapat digunakan untuk luka dengan eksudat sedang-minimal dan luka kering. Basis hidrogel yang digunakan adalah polivinil alcohol, kitosan dan pati. Pemilihan ketiga bahan tersebut karena merupakan polimer yang mampu menghasilkan membran dengan karakteristik terbaik. Kemudia...

27 Profesor UNDIP Masuk 500 Peneliti Terbaik Indonesia

Sebanyak 27 Profesor Universitas Diponegoro masuk dalam daftar 500 Peneliti Terbaik Indonesia. Pengumuman ini disampaikan oleh Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi (Menristek/Kelapa BRIN), Bambang PS Brodjonegoro dalam sambutannya pada acara SINTA Series Tahun 2020 melalui aplikasi meeting secara daring dari Gedung B.J. Habibie, Jakarta Pusat pada Kamis (28/05/2020) sore. Pengumuman 500 Peneliti Terbaik ini untuk mengapresiasi peneliti Indonesia yang telah memberikan sumbangsih dalam penerbitan jurnal bereputasi internasional. Adapun para profesor Universitas Diponegoro sebagai Peneliti Terbaik Indonesia antara lain: Prof. Dr. Hadiyanto,ST.,M. Sc. (urutan ke-57) Prof. Dr. Jamari,ST.,MT (urutan ke-62) Wahyu Caesandra,ST.,M.Eng.,Ph.D.(urutan ke-97) Prof.Drs. Imam Ghozali,M.Com.,Ph. D. (urutan ke-108) Prof. Dr. Sugeng Wahyudi,MM (urutan ke-130) Prof. Dr. Ir. Agus Sabdono,M.Sc (urutan ke-135) Prof. Drs. Ocky Karna,M.Sc.,...