Langsung ke konten utama

Pengolahan Limbah Sarang Tawon Klanceng Menjadi Produk Kesehatan




        Lebah atau Tawon Klanceng yang dulu dianggap sebagai hama, kini mulai populer dibudidayakan. Tawon Klanceng yang mempunyai beberapa sebutan lain yaitu Lebah Trigona atau Kelulut, tergolong tidak mempunyai sengat. Madu Tawon Klanceng mempunyai beberapa khasiat untuk kesehatan, namun hingga kini masih jarang warga yang membudidayakannyakarena dianggap kura populer dengan lebah adu pada umumnya.

        Berawal dari berita populer mengenaikhasiat dari Madu Tawon Klanceng ini, sekarang banyak daerah yang mulai tertarik dan berhasil membudidayakan serangga penghasil madu tersebut. Budidaya dilakukan dengan caramembuatkan kandang dan diletakkan pada kebun rumah, teras, dsb. Budidaya Tawon Klanceng atau Trigona cenderung sederhana dengan persyaratan utama vegetasi atau keberadaan tanaman yang cukup untuk mendukung produksi madu.


        Belum lama ini Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Diponegoro Desa Babaktulung menyelenggarakan sosialiasi dan praktik pemanfaatan dari limbah sarang Tawon Klanceng yang selama ini belum terpikirkan oleh masyarakat sekitar. Selain madunya yang dapat diolah ternyata limbah yang sudah tidak terpakai dapat dijadikan salah satu produk kesehatan dan kecantikan. Sosialiasi tersebut  dihadiri oleh perangkat desa, kader PKK, perintis budidaya Tawon Klanceng. Kegiatan ini diselenggarakan di Balai Desa Babaktulung pada hari Senin (3/2/2020) mulai pukul 10:00-12:00 WIB. Tujuanya adalah untuk meberikan pemahaman tentang bagaimana mengolah limbah sarang Tawon  menjadi produk yang dapat mendongkrak perekonomian masyarakat.



        Sebelum diadakannya sosialisasi ini, Mahasiswa Kuliah Kuliah Kerja Nyata Universitas Diponegoro melakukan beberapa macam percobaan serta metode terlebih dahulu dalam merancang komposisi sabun supaya dapat dimanfaatkan dengan baik. Setelah beberapa macam percobaan ini berhasil dilakukan kemudian  diadakanlah sosialisasi dan praktik kepada masyarakat supaya dapat memproduksi sabun sendiri. Kegiatan ini dimulai dari pemaparan materi tentang cara pengolahan sarang Tawon Klanceng dan manfaatnya bagi kesehatan. Berikutnya dilakukannya praktikum pembuatan sabun oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Diponegoro Team 1 Desa Babaktulung.



        Sarang Tawon Klanceng mengandung propolis bagi kesehatan salah satunya adalah anti inflamasi dan peradangan pada kulit. Oleh karena itu, propolis yang ada pada sarang Tawon Klanceng dimanfaatkan  menjadi produk kesehatan berupa sabun yang memiliki nilai jual dan udah diproduksi oleh masyarakat.







Find Me:




Find me on LinkedIn Instagram Facebook Twitter Youtube Channel


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tes TOEFL di Service English Unit SEU UNDIP

Demi prepare wisuda yang secepatnya akan saya lalui (InsyaAllah, Amin!) saya mulai mempersiapkan persyaratan yang harus saya penuhi. Salah satunya harus memegang sertifikat TOEFL. Di Universitas Diponegoro atau UNDIP wajib hukumnya! Tentang tes TOEFL Untuk jenjang magister di UNDIP skor minimal 500. Skor ini termasuk biasa saja. Mengingat Undip masuk top 5 PTN di Indonesia. Mengutip dari wikipedia  skor penilaian TOEFL minimum 310 dan maksimum 677 untuk model Paper Based Test. Oh iya, masa berlaku sertifikatnya setahu saya satu (1) s/d dua (2) tahun setelah diterbitkan. Setelah lewat tahun tersebut harus melaksanakan tes ulang. Sertifikat yang diterima saat wisuda HANYA boleh dari SEU Undip . Apa itu SEU Undip? Service English Unit ini suatu lembaga yang berada di Fakultas Ilmu Budaya Undip. Lembaga ini menyediakan fasilitas Tes TOEFL beserta kursusnya. Mahasiswa bisa memilih   tes-nya saja ataupun mengikuti kursusnya terlebih dahulu. Cara Mendaftarkan diri untuk Tes...

Asap Cair Tempurung Kelapa Jadi Inovasi Penutup Luka

Tiga mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Semarang mengembangkan penutup luka artifisial berbentuk hidrogel dari asap cair dan sawi triwis. Pemilihan hidrogel dipilih sebagai  penutup luka primer karena bersifat transparan, lembut, fleksibel dan tidak mengiritasi luka dengan penggunaan global tertinggi mencapai 43% dibanding penutup luka jenis lainnya. Ketiga mahasiswa Undip tersebut adalah Andi Alif Sutadi Saputra (S1-Kedokteran Gigi FK 2016), Eti Kusuma Ramadhani (S1-Kimia FSM 2015), dan Turmala Dewi (S1-Ilmu Gizi FK 2015) yang bergabung dalam tim PKM Penelitian Eksakta dibawah bimbingan Dosen Kedokteran Gigi FK Undip drg Gunawan Wibisono MSi Med. Penutup luka ini tidak reaktif dengan jaringan kulit yang dapat digunakan untuk luka dengan eksudat sedang-minimal dan luka kering. Basis hidrogel yang digunakan adalah polivinil alcohol, kitosan dan pati. Pemilihan ketiga bahan tersebut karena merupakan polimer yang mampu menghasilkan membran dengan karakteristik terbaik. Kemudia...

27 Profesor UNDIP Masuk 500 Peneliti Terbaik Indonesia

Sebanyak 27 Profesor Universitas Diponegoro masuk dalam daftar 500 Peneliti Terbaik Indonesia. Pengumuman ini disampaikan oleh Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi (Menristek/Kelapa BRIN), Bambang PS Brodjonegoro dalam sambutannya pada acara SINTA Series Tahun 2020 melalui aplikasi meeting secara daring dari Gedung B.J. Habibie, Jakarta Pusat pada Kamis (28/05/2020) sore. Pengumuman 500 Peneliti Terbaik ini untuk mengapresiasi peneliti Indonesia yang telah memberikan sumbangsih dalam penerbitan jurnal bereputasi internasional. Adapun para profesor Universitas Diponegoro sebagai Peneliti Terbaik Indonesia antara lain: Prof. Dr. Hadiyanto,ST.,M. Sc. (urutan ke-57) Prof. Dr. Jamari,ST.,MT (urutan ke-62) Wahyu Caesandra,ST.,M.Eng.,Ph.D.(urutan ke-97) Prof.Drs. Imam Ghozali,M.Com.,Ph. D. (urutan ke-108) Prof. Dr. Sugeng Wahyudi,MM (urutan ke-130) Prof. Dr. Ir. Agus Sabdono,M.Sc (urutan ke-135) Prof. Drs. Ocky Karna,M.Sc.,...